ARTIKEL OLI PENDINGIN
A.
Pengertian oli pendingin
Oli dipanaskan oleh
objek pendingin dan kemudian biasanya melewati sebuah
unit pendingin seperti oil cooler, biasanya jenis radiator,
atau kurang umumnya water jacket.Suniso oil seri GS merupakan minyak pelumas (mineral oil) untuk oli
kompresor AC dengan kualitas premium, dirancang untuk digunakan sebagai
oli kompresor pendingin. Pendinginan oli mengacu pada proses
dimana oli digunakan sebagai pendingin.
Oli Suniso 3gs, seri GS (oli suniso 4gs, oli
suniso 5gs ) mampu bekerja dengan baik pada sistem yang menggunakan
pendingin HCFC dan CFC, seperti R22, R502 dan R12 ,menunjukkan stabilitas
yang sangat baik dan bekerja tanpa masalah di sistem pendingin
menggunakan yang menggunkan refrigerant di atas.
Selain itu,
SUNISO GS juga berfungsi sangat baik pada pendingin alami seperti R717
amonia, R600a isobutane dan R290 propane. Suniso oil seri GS diproses dari
minyak mentah nafta ,diproses dengan menggunakan metode khusus , sehingga
menjamin pelumasan yang sangat baik. Penggunaan Oli SUNISO seri GS juga telah
diterima disetujui oleh semua produsen AC, kulkas, freezer, ternama di dunia.
B. Kelebihan Suniso oil Seri GS
stabilitas yang baik, sehingga tidak bereaksi
dengan unsur lain. stabilitas thermal yang baik, sehingga mencegah terjandinya
penumpukan karbon pada bagian panas dalam kompresor.
Mengandung kandungan lilin yang sedikit, sehingga
mencegah terjadinya pengendapan pada suhu rendah.memiliki sistem emulsi yang
baik, sehingga oli tidak terpisah.Memiliki kekentalan yang sesuai dengan
kebutuhan kompresor. Tidak tercampur kontaminasi, sehingga mencegah terjadinya
cacat pada kompresor
3GS (Kaleng), Density (15°C) : 0.909 g/cm3 , Color
(ASTM) : L0.5 ,Viscosity (40°C) : 29.5 mm2/s ,Viscosity (100°C) : 4.31 mm2/s ,Flash
Point (COC) : 178 °C ,Pour Point : -40 °C ,Total Acid No. : 0.01 mgKOH/g ,Aniline Point : 75.4 °C ,Water : 20 ppm ,Floc
Point : -53 °C
|
OLI SUNISO |
GAMBAR |
HARGA |
|
Suniso 3GS (Jeriken) |
|
Call |
|
Suniso 4GS (Jeriken) |
|
Call |
|
Suniso 5GS (Jeriken) |
|
Call |
|
Suniso 3GS (Kaleng) |
|
Call |
|
Suniso 4GS (Kaleng) |
|
Call |
|
Suniso 5GS (Kaleng) |
|
Call |
|
Suniso SL32 (Jeriken) |
|
Call |
|
Suniso SL68 (Jeriken) |
|
Call |
SISTEM PENDINGIN OLI
Untuk sistem pendingin secara umum sudah di bahas
dalam sistem pendingin. Sekarang kita coba sedikit membahas pendingin oli.
Semua sudah pasti tau oli atau minyak pelumas, fungsinya antara lain untuk
pelumas, pelindung, pembersih dan pendingin. Untuk fungsi pendingin, oli cukup
penting perannya dalam sebuah mesin, Oli bertanggung jawab besar
terhadap suhu mesin. Radiator hanya bertanggung jawab untuk pendinginan bagian
atas mesin, sedangkan sisanya (crankshaft, camshaft, timing gears, piston,
baut, dan masih banyak lagi komponen mesin yang kritis didinginkan oleh oli).
Panas pada mesin dihasilkan
oleh proses pembakaran bahan bakar dan gesekan antara komponen mesin. Ketika
oli melewati bagian komponen mesin yang panas, panas dialihkan ke oli. Karena oli menjadi panas, maka oli tersebut perlu
di dinginkan, bisanya oli tersebut di dinginkan menggunakan air tawar.
Proses penukaran panas ini terjadi di suatu
alat yang dinamakan Heat exchanger , dimana fluida yang di
dinginkan adalah oli, sedangkan fluida yang mendinginkan adalah air tawar.
Untuk peletakan Heat Exchanger pada mesin tertentu di letakkan jadi
satu dengan mesin, namun ada juga yang terpisah dengan mesin sehingga
memerlukan sistem perpipaan yang lebih banyak.
Heat Exchanger secara umum terdapat 2 tipe,
yaitu tipe shell & tube (U-tube) dan tipe plate, namun
sekarang tipe plate lebih cenderung di minati ketimbang tipe tube karena dari
segi perawatannya, tipe plate lebih mudah untuk di bersihkan.
Sistem pendinginan oli sangat diperlukan
dalam mendinginkan oli mesin, jika sistem pendinginan oli ini gagal atau rusak,
maka oli akan menjadi over heat, yang akan menyebabkan oli menjadi
sangat encer dan tidak akan dapat melakukan fungsinya dengan baik terhadap komponen
dalam mesin, dan tentu saja akan sangat membahayakan mesin itu sendiri.
Untuk mesin – mesin sekarang sudah dilengkapi
dengan safety device, sehingga jika oli menjadi sangat panas dan
melebihi batas yang di ijinkan, maka mesin akan mati dengan sendirinya, dan
pada layar monitoring akan muncul alaram kalau oli mesin terlalu panas. Tetapi
kadang safety device mesin di anggap sepele oleh kebanyakan orang,
sehingga jika terjadi kerusakan pada safety device tidak langsung
dilakukan perbaikan, ini merupakan suatu kesalahan fatal menurut saya dan harus
di hindari.
Dalam dunia perkapalan dan pelayaran, safety sangat
di utamakan karena menyangkut nyawa dan lingkungan. Jika suatu persyaratan
keselamatan tidak di penuhi oleh suatu kapal, maka kapal tidak akan mendapatkan
ijin berlayar oleh pihak yang berwenang.
Pembuatan oil
cooler menjadi komponen mobil dimaksudkan agar mesin dapat bertahan dengan
lama. Untuk memperoleh tujuan tersebut, terdapat fungsi oil
cooler yang sering terdapat pada mesin diesel dan tidak menutup
kemungkinan juga dapat ditemukan pada mesin bensin.
C. Fungsi Oil
Cooler
Seperti
namanya, oil cooler dapat dikategorikan ke dalam sistem pelumasan
pada mesin. Oil cooler dapat ditemukan di depan, atas, atau samping
mesin. Lantas, apa fungsi dari oil cooler pada sistem pelumasan?
Oil
cooler dewasa ini dapat ditemukan pada motor dan mobil. Adanya komponen
ini dapat membuat mesin kendaraan menjadi tetap prima karena kemampuannya yang
dapat menjaga suhu oli mesin meskipun mesin dalam keadaan panas sekalipun.
Motor
yang dilengkapi komponen oil cooler mampu menjaga kualitas tenaga dan
mesin motor untuk menempuh perjalanan dalam jarak jauh. Terutama jika motor
telah dimodifikasi dengan mengganti asli dengan knalpot racing.Pada
motor, oil cooler tidak hanya untuk menjaga suhu oli. Celah antara
dinding silinder dan piston dapat dijangkau oleh oil cooler ini.
Keduanya membuat sistem pelumasan lebih terlindungi dan berjalan dengan lancar.
Selanjutnya,
ada keuntungan lainnya yang diperoleh jika suhu oli dalam keadaan yang lebih
dingin. Suhu oli yang dingin menambah kekentalan oli sehingga lebih awet dan
mengurangi tingkat keausan pada mesin.
Fungsi Oil
cooler sering dikaitkan mirip dengan radiator yaitu sama-sama digunakan
sebagai pendingin. Namun, ada perbedaan dari kedua sistem yang
dijalankan. Oil cooler menggunakan oli untuk mendinginkan mesin
berbeda dengan radiator yang menggunakan air coolant.
Jenis
Pendinginan pada Oil Cooler
Dalam
pengaplikasiannya, oil cooler terbagi menjadi dua tipe berdasarkan
media yang digunakan dalam proses pendinginan. Dua tipe tersebut dapat dilihat
pada penjelasan berikut ini.
1.
Pendinginan Udara
Bentuk
dari oil cooler yang menggunakan tipe pendinginan udara persis
seperti bentuk radiator. Dalam pendingin udara biasanya terdapat sirip. Sirip
ini kemudian digunakan juga pada oil cooler dan dilengkapi
dengan core.
Kedua
bagian tipe ini nantinya akan menjadi wadah oli mengalir saat terjadi proses
pendinginan. Dalam prosesnya, digunakan udara bebas untuk melepaskan panas
seperti nama yang diberikan.











0 komentar:
Posting Komentar